Memfokuskan kebahagiaanmu kepada satu orang adalah hal yg bodoh..
Namun aku pikir tidak sebodoh itu, hanya saja konyol.
Aku selalu mengingat mu, segalanya tentang mu. Satu persatu dari hal yg terkecil hingga besar
(Pada akhirnya sesuatu yg kecil memang akan besar di masa yg akan datang)
Mencintai itu harus memiliki, kamu memang benar-benar milik ku, yg lain tidak boleh.
Hanya saja persepsi cinta ini kadang membingungkan, aku tak tau harus dimana meletakkannya
Jadi, aku mengaplikasikannya pada semua kegiatan "ku dan dia"
Pada dasarnya aku hanya khawatir, aku sangat peduli kepada mu sampai-sampai aku lupa memperdulikan diri ku sendiri, namun kekhawatiran ku mungkin sedikit berlebihan
Aku menggenggamnya begitu keras tanpa menyadari dia sudah kehabisan nafas dibuatnya
Layaknya pasir yg kau genggam dgn tekanan yg berlebih maka pasir tersebut akan berhamburan dan hilang begitu saja dari tangan mu
Menyakitimu sama saja menyakiti diriku sendiri, bahkan jika ku tau kau benar-benar sakit aku jauh lebih sakit 2x lipat jadinya
Entah, cinta seperti apa yg ku rasakan
Aku hanya tak rela, mereka bisa merasakan kebahagiaan itu bersama mu, sedangkan aku hanya berangan-angan bisa bersama mu
Mereka tertawa bersama mu, aku hanya bisa menertawakan yang lampau
Mereka bisa memukul mu dgn bercanda, aku hanya bisa menyentuh barang pemberianmu
Mereka berbicara serius sampai bosan menatap mu, dan aku hanya bisa menunggu layar androidku menyala sampai ku tau itu memang pesan dari mu
Ini sungguh tak adil, aku tidak diberikan porsi lebih untuk memberikan perhatian ku untukmu secara langsung, hanya melalui sosial media dan sebagainya..
Sampai pd akhirnya aku terlalu lelah dibuatnya, lelah..dan sangat lelah...
